Business
Intelligence (BI) merupakan sebuah proses untuk melakukan ekstraksi data-data
operasional perusahaan dan mengumpulkannya dalam sebuah data warehouse.
Selanjutnya data di data warehouse diproses menggunakan berbagai analisis
statistik dalam proses data mining, sehingga didapat berbagai kecenderungan
atau pattern dari data. Hasil penyederhanaan dan peringkasan ini disajikan
kepada end user yang biasanya merupakan pengambil keputusan bisnis. Dengan
demikian manajemen dapat mengambil keputusan berdasarkan fakta-fakta aktual,
dan tidak hanya mengandalkan intuisi dan pengalaman kuantitatif saja.
Business Intelligence Software
(BI) secara singkat juga dikenal sebagai dashboard. Ini karena secara umum BI
berfungsi seperti halnya dashboard pada kendaraan. BI memberikan metrik
(ukuran-ukuran) yang menentukan performa kendaraan (organisasi). BI juga
memberikan informasi kondisi internal, seperti halnya suhu pada kendaraan. Dan
BI juga memberikan sinyal-sinyal pada pengemudi bila terjadi kesalahan pada
kendaraan, seperti bila bensin akan habis pada kendaraan. Semuanya berguna bagi
pengemudi agar mampu mengendalikan kendaraannya dengan lebih baik dan mampu
membuat keputusan yang tepat dengan lebih cepat.
Pada prakteknya, BI akan
berfungsi sebagai analis, penghitung scorecard,
sekaligus memberikan rekomendasi pada user terhadap tindakan yang sebaiknya diambil. Dengan menjalankan fungsi dashboard, user BI akan mengenali potensi ketidakberesan pada perusahaan sekaligus dengan penyebabnya sebelum hal tersebut berkembang menjadi masalah yang besar. BI akan berfungsi memberikan advance alarm, memberikan informasi trend dan melakukan benchmark.
sekaligus memberikan rekomendasi pada user terhadap tindakan yang sebaiknya diambil. Dengan menjalankan fungsi dashboard, user BI akan mengenali potensi ketidakberesan pada perusahaan sekaligus dengan penyebabnya sebelum hal tersebut berkembang menjadi masalah yang besar. BI akan berfungsi memberikan advance alarm, memberikan informasi trend dan melakukan benchmark.
BI
berfungsi untuk membantu dalam membuat keputusan perusahaan atau bisnis secara
cepat dan akurat.
Contoh Masalah dalam Bisnis Intelligence
Berbagai macam contoh Masalah yang bisa diatasi hanya dengan menggunakan Bisnis Intelligence antara lain sebagai berikut:
a. Manager Promosi ingin menganalisis pengaruh tiap jenis media iklan di koran, majalah, dan TV terhadap penjualan produk.
b. Manager HRD dapat menganalisis pengaruh kenaikan gaji terhadap peningkatan produktivitas pekerja di lantai pabrik.
c. Manajer Penjualan ingin mengetahui pengaruh musim dan kepadatan penduduk terhadap penjualan es krim di tiap daerah `d. contohkan di sini sebuah perusahaan yang ingin meningkatkan loyalitas pelanggan mereka untuk meraup keuntungan yang lebih besar.
Berbagai macam contoh Masalah yang bisa diatasi hanya dengan menggunakan Bisnis Intelligence antara lain sebagai berikut:
a. Manager Promosi ingin menganalisis pengaruh tiap jenis media iklan di koran, majalah, dan TV terhadap penjualan produk.
b. Manager HRD dapat menganalisis pengaruh kenaikan gaji terhadap peningkatan produktivitas pekerja di lantai pabrik.
c. Manajer Penjualan ingin mengetahui pengaruh musim dan kepadatan penduduk terhadap penjualan es krim di tiap daerah `d. contohkan di sini sebuah perusahaan yang ingin meningkatkan loyalitas pelanggan mereka untuk meraup keuntungan yang lebih besar.
Perusahaan tersebut mencoba untuk
mengimplementasikan CRM. Mereka ingin pelanggan mereka memiliki experience yang
lebih ketika melakukan kontak dengan mereka dan dapat mengingat pelanggan saat
pelanggan tersebut kembali. Jadi pelanggan merasa mempunyai nilai tersendiri
bagi perusahaan tersebut. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melalui
strategic, operational, dan analytic CRM. Untuk mencapai hal tersebut maka
diperlukan bantuan teknologi dan business intelligence dipilih untuk hal ini
karena mampu melakukan ke tiga hal tersebut.
OLAP pada BI dapat membantu
pengimplementasian konsep CRM pada perusahaan. OLAP merupakan alat yang
mendukung analisis secara multidimensional, memperbolehkan pengguna untuk
melihat data dalam data warehouse dengan dimensi yang berbeda yang dimana query
pada database biasa tidak dapat melakukanny secepat OLAP ini. Kemudian data
mining ialah teknologi yang membolehkan pencarian untuk pola perilaku pelanggan
yang berarti seperti switching behavior, fraud patterns, market basket
analysis, dan customer trends dalam data yang berjumlah sangat besar
Untuk strategic dan analytic CRM
misalnya membedakan nilai dari setiap pelanggan. Dengan BI dapat dilakukan
dengan cara data mining dimana menggali informasi penting tentang perilaku atau
pola dari pelanggan tersebut setiap melakukan kontak dengan perusahaan. Jadi
kita dapat memperlakukan mereka sesuai dengan keinginan agar mereka puas.
Selain itu dengan data mining kita dapat melakukan market basket analysis
sehingga kita mengetahui apa saja yang telah dibeli oleh para pelanggan dan
kita dapat memprediksikan untuk persediaan selanjutnya agar tidak mengalami
kekurangan.
Dengan adanya data mining kita juga
dapat melakukan clustering dan segmentasi pelanggan, kita dapat menggolongkan
mana yang MVC (most valuable customer), MGC (most growable customer), migrator,
hingga yang below zero. Sehingga nanti diharapkan perusahaan tidak salah dalam
melakukan suatu penawaran produk atau jasa pada suatu kelompok pelanggan. Tidak
mungkin perusahaan menawarkan barang mewah kepada pelanggan yang below zero.
Ini juga dapat membantu perusahaan dalam menentukan tempat untuk mempromosikan
produk atau jasa mereka nantinya.
Selain itu dengan dashboard yang
juga mengusung BI sebagai dasarnya, perusahaan dapat meningkatkan loyalitas
pelanggan dengan cara melakukan monitoring dan controlling indikator-indikator
penting yang berpengaruh pada kesuksesan dalam mempertahankan pelanggan.
Dashboard ini nantinya dapat berguna untuk membantu pengambilan keputusan bagi
perusahaan untuk langkah selanjutnya dalam mempertahankan loyalitas
pelanggannya.
Jadi kesimpulan nya suatu perusahaan
menganggarkan dananya untuk berinvestasi pada BI banyak hal yang akan mereka
dapat. Mereka dapat menggunakan BI sebagai suatu strategi dalam memenangkan
pasar yang persaingannya ketat ini. Mereka dapat mempertahankan pelanggan
mereka sekaligus mengeruk keuntungan yang luar biasa.
Keuntungan Bisnis Intelligence:
Ada 7 keunggulan
utama BI yang akan memberikan value bagi perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Konsolidasi informasi Dengan BI
dijalankan di dalam perusahaan, data akan diolah dalam satu platform dan
disebarkan dalam bentuk informasi yang berguna (meaningful) ke seluruh
organisasi. Dengan ketiadaan information assymmetry, kolaborasi dan konsolidasi
di dalam perusahaan dapat diperkuat. Dengan konsolidasi, maka dapat
dimungkinkan pembuatan cross-functional dan corporate-wide reports. Meskipun
harus diakui, benefit ini juga mampu disediakan oleh software ERP.
b.
In-depth reporting Software Business Process Management (BPM) memang mampu
memberikan report dan analisis, namun cukup sederhana dan hanya bertolak pada
kondisi intern. Sedangkan BI mampu menyediakan informasi untuk isu-isu bisnis
yang lebih besar pada level strategis.
c.
Customized Graphic User Interface (GUI) Beberapa ERP memang berusaha membuat
tampilan GUI yang user friendly, namun BI melangkah lebih jauh dengan
menyediakan fasilitas kustomisasi GUI.
Sehingga tampilan GUI jauh dari kesan teknis dan memberikan view of business sesuai dengan keinginan masing-masing user.
Sehingga tampilan GUI jauh dari kesan teknis dan memberikan view of business sesuai dengan keinginan masing-masing user.
d.
Sedikit masalah teknis Ini karena
pertama sifatnya yang user friendly meminimasi kemungkinan operating
error dari user, dan kedua BI hanya
merupakan software pada layer teratas (information processing) dan bukan
business process management.
e.
Biaya pengadaan rendah Karena BI hanya software yang bekerja pada layer teratas
dari pengolahan informasi, harga software-nya tidak semahal ERP. Biaya
pengadaannya pun menjadi lebih murah dibandingkan ERP. Apalagi saat ini banyak
ditunjang juga oleh produk BI yang open source.
f.
Flexible databank BI membuka kemungkinan untuk berkolaborasi dengan ERP sebagai
pemasok databank yang akan diolah menjadi reports dan scorecard, namun BI juga
dapat bekerja dari databank yang dibuat terpisah. BI pun menjadi terbuka untuk
digunakan oleh analis profesional dan peneliti, yang data olahannya bersifat
sekunder.
g.
Responsiveness Sifat BI lain yang tidak dimiliki oleh ERP adalah dalam hal
kecepatan (responsiveness). Misalnya pada penghitungan service level sebagai
salah satu Key Performance Indicator (KPI). Fungsi BI akan memberikan
peringatan kepada user sebelum batas bawah dalam service level (lower limit)
terlampaui. Akibatnya masalah bisa ditangani sebelum benar-benar muncul ke
permukaan. Salah satu contoh padResponsivenessa industri kesehatan, penggunaan
BI berjasa mencegah penyebaran suatu penyakit/wabah secara luas (outbreak).
Nama-nama vendor BI memang masih asing di Indonesia.
pengaplikasian Bisnis
Intelligence:
Hingga saat ini,
organisasi yang telah mengimplementasikan komponen dari Enterprise Performance
Management System dan Business Intelligence Oracle pada tahun fiskal 2008 di
antaranya Bank of Communications (Cina), CJ Entertainment (Korea), GM Daewoo
Auto & Technology (Korea), Huadian Power (China), Hyunjin Materials
(Korea), Kolon (Korea), Korea Investment & Securities (Korea), Korea Land
Corporation, Korea Zinc (Korea), MIDEA (China), New World Department Stores
(Hong Kong), Samsung Electronics (Korea), Sterlite Industries (India) Ltd. (India),
Vedanta Resources plc (India), dan Woori Bank (Korea).
PT Coca Cola Distribution Indonesia dan Ayala Corporation dari Filipina tercatat telah mengadopsi komponen software Enterprise Performance Management (EPM) dan Business Intelligence (BI) dari Oracle.
PT Coca Cola Distribution Indonesia dan Ayala Corporation dari Filipina tercatat telah mengadopsi komponen software Enterprise Performance Management (EPM) dan Business Intelligence (BI) dari Oracle.
Alternatif lain
menggunakan produk BI open source yang saat ini makin populer, yaitu
Pentaho.Pentaho Corporation didirikan pada tahun 2004 oleh Richard Daley.
Richard sebelumnya telah bekerja di IBM dan bertanggung jawab terhadap bagian
BI. Pentaho dalam perjalanannya melakukan akuisisi terhadap berbagai proyek
open source terkenal dan melakukan perbaikan terhadapnya seperti JFreeReport.
Disusul oleh Mondrian, Kettle dan Weka dimana semua lead developer dari proyek
ini tetap dipertahankan.
Dengan
demikian stack solusi BI untuk Pentaho semakin lengkap dan bisa dibilang tahun
2007 dan 2008 merupakan tahun keemasan Pentaho dengan peningkatan penjualan
lisensi (Pentaho menerapkan opsi dual lisensi: gratis dan berbayar) dan meraih
banyak penghargaan.
7 Saran Sebelum Menggulirkan BI
Untuk memperoleh
hasil optimal dari suatu solusi BI, Rebecca Wettemann, vice president of
research, Nucleus Research, menyarankan tujuh aturan berikut:
1.
Pastikan data yang Anda miliki “bersih”.2. Latihlah calon pengguna secara efektif.
3. Gelar solusi secara cepat, kemudian sesuaikan sambil jalan. Jangan habiskan waktu banyak untuk membangun sistem pelaporan yang sempurna, karena kebutuhan akan berubah sejalan perubahan bisnis. Sajikan laporan yang paling penting secara cepat, dan lakukan perubahan seperlunya.
4. Ambil pendekatan terintegrasi untuk membangun data warehouse sejak awal. Pastikan Anda tidak terjebak pada strategi pengolahan data yang tidak bisa dikerjakan di kemudian hari.
5. Tentukan secara jelas ROI dan keuntungan yang akan Anda peroleh, sebelum memulainya. Evaluasi pencapaian Anda setiap tiga atau enam bulan sekali.
6. Pusatkan perhatian pada tujuan-tujuan bisnis.
7. Jangan membeli piranti lunak BI hanya karena Anda merasa membutuhkannya. Gelarlah BI dengan pikiran bahwa ada angka-angka di luar sana yang perlu Anda temukan, dan secara kasar Anda tahu di mana angka itu berada.
RANGKUMAN
.
Bi merupakan sebuah proses untuk
melakukan ekstraksi data-data operasional perusahaan dan mengumpulkannya dalam
sebuah data warehouse. Selanjutnya data di data warehouse diproses menggunakan
berbagai analisis statistik dalam proses data mining, sehingga didapat berbagai
kecenderungan atau pattern dari data. Hasil penyederhanaan dan peringkasan ini
disajikan kepada end user yang biasanya merupakan pengambil keputusan bisnis.
Dengan demikian manajemen dapat mengambil keputusan berdasarkan fakta-fakta
aktual, dan tidak hanya mengandalkan intuisi dan pengalaman kuantitatif saja.
Jadi dengan kata lain Bi secara tidak langsung sebagai penunjang keputusan
dalam suatu bisnis/masalah tertentu yang akan di pecahkan.
Konsolidasi
informasi Dengan BI dijalankan di dalam perusahaan, data akan diolah dalam satu
platform dan disebarkan dalam bentuk informasi yang berguna (meaningful) ke
seluruh organisasi,BI mampu menyediakan informasi untuk isu-isu bisnis yang
lebih besar pada level strategis.
Tampilan
GUI jauh dari kesan teknis dan memberikan view of business sesuai dengan
keinginan masing-masing user. BI memiliki
sifatnya user friendly mampu
meminimasi kemungkinan operating error dari user, dan BI hanya merupakan software pada layer
teratas (information processing) dan bukan business process management.Biaya
pengadaan rendah Karena BI hanya software yang bekerja pada layer teratas dari
pengolahan informasi. Apalagi saat ini banyak ditunjang juga oleh produk BI
yang open source.
Flexible
databank BI membuka kemungkinan untuk berkolaborasi dengan ERP sebagai pemasok
databank yang akan diolah menjadi reports dan scorecard, namun BI juga dapat
bekerja dari databank yang dibuat terpisah. BI pun menjadi terbuka untuk
digunakan oleh analis profesional dan peneliti, yang data olahannya bersifat
sekunder.
BI
memiliki kecepatan (responsiveness)
terhadap masalah yang di temukan/baru ditemukan. Akibatnya masalah bisa
ditangani sebelum benar-benar muncul ke permukaan. Salah satu contoh
padResponsivenessa industri kesehatan, penggunaan BI berjasa mencegah
penyebaran suatu penyakit/wabah secara luas (outbreak). Nama-nama vendor BI
memang masih asing di Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berikan komentar anda tentang blog saya?