Perguruan Pencak Silat Pamor Badai mendapat nama dari 2 bagian yaitu
aliran Pamor dan Badai. Kedua aliran ini berasal dari keluarga yang
sama. Pamor adalah aliran keluarga tradisional dan Badai adalah aliran
baru yang secara resmi berdiri sejak tahun 1969. Di samping 2 aliran ini
Pamor dan Badai masih ada berberapa aliran lain yang di pergunakan
misalnya Bawean dan Bhayuhmanunggal.
Kepala aliran Pergurauan
Pencak Silat Pamor Badai adalah Raden Panji Setiosoeprapto, juga dikenal
sebagai Dave Nelson atau disebat Oom Dave. Raden Panji Setiosoeprapto
lahir di Asembagus, Jawa Timur pada tahun 1932, Oom Dave mulai sejak
kecil berlatih Pencak Silat. Pada umur 6 tahun, pamannya mengajarkan
aliran keluarga sebagai tradisi. Selain diajarkan aliran keluarga Oom
Dave dan kakak Raden Panji Setiocipto juga diajarkan aliran Badai. Oom
Dave juga mempelajari banyak alrian lain. Karena Oom Dave adalah
keturunan keluarga bangsawan, sesuai istiadat dia dikirim ke biara
Buddha di Nakhon Pathon, Siam. Di biara ini Oom Dave mempelajari
cara-cara berkelahi di Siam, yang sekarang dikenal Muay Thai
(saat itu tidak dikenal Muay Thai). Oom Dave juga berlatih tinju, gulat
sumo dan kendo. Setelah tinggal di biara Oom Dave diangkat sebagai
kepala aliran Pamor oleh pamannya, Raden Widikdo dan Raden Panji Bentung
pada tahun 1941.
Setelah tinggal di Papua, Oom Dave akhirnya
pindah ke Belanda dimana dia sedikit-sedikit mengajar Pencak Silat pada
tahun 1964. Tahun 1973 Oom Dave secara resmi mengajar, Pencak Silat di
Diemen. Tahun 1969 Oom Dave diakui, sebagai 'pendekar' oleh IPSI di
Surabaya. Selain itu Oom Dave sekali lagi tahun 1993 di angkat jadi
pendekar oleh Persilat (Persatuan Pencak Silat Internasional).
Pamor Badai adalah gabungan dari dua jenis ilmu pencak silat.
Pamor adalah
aliran asli dari keluarga pendekar Raden Panji Setiosoeprapto (alias
A.D. Nelson, di kenal oleh murid-muridnya sebagai ‘Oom Dave’). Pamor
adalah aliran dari keluarga bangsawan Indonesia dari jaman Majapahit
dari turunan pangeran Suhita. Berabad-abad aliran ini dikembangkan dan
diwariskan terun temurun oleh keluarga pangeran ini. Pada tahun 1941 Oom
Dave diangkat oleh paman-pamannya, Raden Widikdo dan Raden Panji dan
Bentung sebagai kepala aliran Pamor.
Pamor sering dianggap Pamur.
Pamur adalah aliran pencak silat yang lebih modern berasal dari Madura.
Pamur adalah singakatan dari Pencak Silat Angkatan Muda Rasio dan
didirikan sejak tahun 1951 di Pamekasan oleh Raden Hasan Habudin,
seorang keponakan jauh Oom Dave. Pakaian seragam Pamor terdiri dari baju
hitam dan selendang putih. Warna hitam melambangkan kebenaran dan putih
sebagai kesuciaan.
Berbeda dengan Pamor, Badai adalah aliran
yang lebih muda dan berasal dari keluarga yang sama. Bagaimana datangnya
aliran Badai ke keluarga Oom Dave adalah seperti berikut:
Di Sulawesi Selatan ada kepala suku yang membuang anak perempuannya, namanya Sumiami, dari desanya. Dia termasuk turunan dari satu kelompok di Indonesia yang terkenal sebagai ‘Orang Laut’.
Di Sulawesi Selatan ada kepala suku yang membuang anak perempuannya, namanya Sumiami, dari desanya. Dia termasuk turunan dari satu kelompok di Indonesia yang terkenal sebagai ‘Orang Laut’.
Sejarah dari kelompok
ini tidak begitu di kenal tapi ada kemungkinan berabad-abad yang lalu
berhubungan dengan pulau Bawean. Sumiami dibuang dengan perahu dan tidak
boleh lagi kembali ke kampungnya. Sesudah mengalami pelayaran yang
berat dia berlabuh di pulau Djawa pada perkebunan (kelapa) dari Raden
Bagin Swarsan, seorang paman dari Oom Dave. Sesudah mendarat dia
membikin gubuk untuk menetap. Waktu sedang mengontrol Pak Swarsan
melihat Sumiami di gubuknya. Dia bertanya sedang apa kamu ada disini dan
Sumiami menjuruhnya pergi dari situ.
Tidak lama kemudian Sumiami
menjerang dengan pintarnya dan Pak Swarsan dengan susah payah mengelakan
serangan-serangannya. Pak Swarsan sangat kaget, ternyata gadis ini bisa
mengelakan dengan baik dia pintar menggunakan aliran Badei. Sesudah
berkelahi Pak Swarsan membolehkan Sumiami tinggal di perkebunannya
dengan sjarat supaya menjaga kebunnya. Oom Dave dan saudaranya Raden
Panji Setiocipto belajar Badai dari wanita Sumiami ini. Pak Cipto lebih
lama lagi belajar Badai dari Sumiami dan nantinya akan menjadi kepala
dari aliran Badai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berikan komentar anda tentang blog saya?